III-1. JUDUL
PERCOBAAN : Pengujian Berbeban.
Ia = Ia (If) T = k
U = k
III-2. MAKSUD
PERCOBAAN
Menentukan besar arus jangkar (Ia)
sebagai fungsi arus pemacu (If) untuk
motor sinkron, pada Torsi dan tegangan terminal yang tetap.
III-3. CIRI – CIRI MESIN
Untuk percobaan ini digunakan sepasang mesin ac – dc.
Mesin ac dikerjakan sebagai motor sinkron yang diselidiki, sedang motor dc
dikerjakan sebagai pembangkit “Shunt” untuk beban.
a. Motor sinkron yang
diselidiki
Rpm : 1500 Kw :
0,3
Hz : 50 Cos
j :
1
Field-
Amp : 1,5 Volt Y/D : 380/220
Field-
Volt : 200 Amp Y/D :
0,8/1,4
b. Menbangkit dc
Shunt sebagai beban
Kw : 0,3 Rpm : 2000
Volt : 220 Field
– Volt : 220
Amper : 2,2 Field-Amp :
III-4. TEORI DAN SKEMA UNTAI
Motor sinkron
hanya bekerja pada satu kecepatan saja, yaitu kecepatan sinkronnya, dan
kecepatan ini tergantung pada frekuensi jala-jala
ns
= p
= jumlah kutub
Maka dengan
perubahan beban, kecepatan motor sinkron tidak berubah Pengaruh perubahan beban
pada motor sinkron : hanyalah perubahan sesaat kecepatan putar dan fase, tetapi
kemudian akan kembali ke kecepatan dan fase sinkron. Power faktor (Pf) motor
sinkron dipengaruhi oleh pemacunya dan beban motor. Pada beban tertentu Pf
dapat diubah-ubah melalui pemacu. Suatu motor bisa “over exited” atau “under
exited” tergantung pemacunya, untuk pemacu yang melebihi normal terjadi pemacu
lebih, sehingga motor akan mengambil arus leading. Untuk pemacuan yang kurang
dari normal motor akan mengambil arus lagging. Pemacuan dapat pula dibuat
sedemikian rupa sehingga motor sinkron bekerja pada Pf = 1. Dalam keadaan tanpa
beban dengan pemacu nol, tetapi bekerja pada kecepatan sinkron, maka arus jala
– jala dapat 150 % dari arus rated atau lebih.
Bila arus dc
dinaikkan dari nol maka arus input di motor akan berkurang sampai dicapai
keadaan minimum, pada Pf = 1. Di atas titik ini motor akan bekerja pada Pf
leading.
Pertambahan
selanjutnya pada arus medan
akan mengurangi Pf, dan arus jala yang ditarik motor akan besar untuk mempertahankan
daya input yang sama. Bila motor dibebani lebih kecil dari pada beban penuh,
maka untuk suatu harga If, arus input yang diperlukan lebih kecil dari arus
input pada beban. Dengan pengertian – pengertian diatas dapat dibuat bentuk
umum watak berbeban motor sinkron yang disebut pula V curve. Yaitu sebagai
berikut :
III-5. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Sebutkan hal – hal
yang menguntungkan dan yang merugikan pada motor sinkron dibandingan dengan
motor asinkron.
2. Berikan tinjauan
mengenai bentuk liku – liku tersebut.
III-6. ALAT – ALAT
YANG DIPERLUKAN
1. Amper meter ac
2. Amper meter dc
3. Volt meter ac
4. Cos j meter
III-7. PROSES
PERCOBAAN
1. Untailah panel
sesuai dengan maksud percobaan ( mesin ac bekerja sebagai motor sinkron, sedang
mesin dc sebagai pembangkit shunt untuk
beban).
2. Motor sinkron
dimulai seperti halnya motor asinkron. Waktu mulai, untai medan harus dihubungsingkat, dan pemacu masuk
setelah motor berputar.
3. Semua alat ukur
yang dipasang disesuaikan batas ukurnya. Untuk amper meter waktu mulai lebih
baik dihubungsingkat dulu, juga pada waktu pemindahan batas ukurnya.
4. Percobaan
dilakukan untuk keadaan :
a. beban nol (tanpa
beban)
b. berbeban
Arus medan (pemacu) diubah dari 0 sampai harga maximum catat
harga – harga If dan Ia.
5. Pengaturan beban
dengan RL (beban).
6.
Catatlah data
hasil percobaan pada tabel seperti di lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar